Minggu, 28 Mei 2023

Kesatuan Sesepuh Adat Cisitu Banten Kidul Perkuat Sinergitas dengan Danrem/ 064 Maulana Yusup Banten

Lebak – Kesatuan Sesepuh Adat Cisitu Banten Kidul, Desa Kujangsari dan Desa Situmulya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten, Lebak Provinsi Banten yang berada di kaki Gunung Halimun Salak, dimana keberadaan Kasepuhan Cisitu ini telah hidup dan berkembang sejak tahun 1621.

Kasepuhan ini keberadaannya telah diakui baik oleh pemerintah kabupaten maupun pemerintah pusat, bahkan belum lama ini Pemerintah Pusat telah mengeluarkan SK bernomor SK. 10083/MENLHK-PSKL/PKTHA/PSL.1/12/2022 tanggal 23 Desember 2022 tentang penetapan status hutan adat dalam wilayah masyarakat hukum adat Kasepuhan Cisitu seluas kurang lebih 1.967 Ha di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. SK tersebut dikeluarkan berdasarkan legal standing putusan MK bernomor 35/PUU-X/2012 tanggal 12 Mei tahun 2013 seluas kurang lebih 7.266 Ha yang berdasarkan rekomendasi Bupati Lebak.

Selama ini keberadaan Kasepuhan Cisitu telah memiliki prestasi-prestasi yang diakui baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat sejak tahun 1988, jaman Presiden Soeharto hingga di tahun 2012 yang lalu dari Presiden Susilo Bambang Yodhoyono dalam bidang ketahanan pangan.

Membangun kemitraan antara Lembaga Adat  Kasepuhan Cisitu dengan Danrem/ 064 Maulana Yusup Banten dimaksudkan untuk memperkuat sinergitas dalam rangka saling menjaga yang didasarkan pada hukum negara, agama dan mokaha.

Apabila ditinjau dari sejarah Kasepuhan Cisitu dan sejarah Danrem/064 Maulana Yusup Banten tidaklah terlalu berlebihan dalam membangun kemitraan ini, karena dalam sejarahnya Maulana Yusup sendiri adalah putra Sultan Maulana Hasanudin yang merupakan raja pertama dari Kasultanan Banten dan Ratu Ayu Kirana.

Kita semua tahu di masa kepemimpinan Sultan Maulana Yusup, Kesultanan Banten berhasil memperluas kekuasaan dan menaklukkan Kerajaan Sunda pada tahun 1579. Selain itu bila ditinjau dari sejarah pembentukan TNI, bahwa antara masyarakat dengan TNI itu manunggal karena dalam sejarahnya TNI dilahirkan oleh masyarakat yang bertujuan mengamankan kedaulatan negara untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, sebagaimana diamanatkan dalam UUD tahun 1945 salah satunya untuk melindungi seluruh tumpah darah Indonesia yang berdaulat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Lembaga Adat Kasepuhan Cisitu beserta tokoh agama dan juga tokoh-tokoh yang lainnya memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Brigadir Jenderal Tatang Subarna selaku Komandan Korem/ 064 Maulana Yusup Banten beserta rombongan karena telah menyempatkan waktunya untuk bertemu dan mengunjungi Kasepuhan Cisitu pada hari Jumat-Sabtu tanggal 26-27 Mei 2023, kedatangan rombongan tersebut diterima langsung oleh pemangku Adat Kasepuhan Cisitu, Abah H. Yoyo Yohenda bin Alm. Olot HM Okri dan didampingi oleh ratusan perwakilan masyarakat adat Kasepuhan Cisitu dan sekitarnya yang turut disaksikan oleh Kepala Desa Situmulya dan Kepala Desa Kujangsari dari unsur pemerintahan.

Dalam penyambutan tersebut turut serta diberikan ikat kepala sebagai simbol kesatuan dan kebersamaan yang diiringi oleh kesenian buhun, dog dog lojor dan gondang lesung.

Ditempat yang sama Danrem/064 Maulana Yusup memberikan bantuan material  bangunan berupa semen, pasir, batu, kayu, keramik dan juga paket sembako dan menyantuni anak yatim.

Brigadir Jenderal Tatang Subarna, Danrem/ 064 Maulana Yusup Banten dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan berterima kasih kepada masyarakat adat Kasepuhan Cisitu yang begitu kompak dan bersatu sehingga keberadaan Kasepuhan Cisitu harus dijaga dan dilestarikan keberadaanya oleh pemerintah dan masyarakat. (doef)